Gobak Sodor adalah permainan tradisional yang dimainkan dengan berkelompok. Terdiri dari dua suku kata yakni, 'gobak' berarti bergerak dan 'sodor yang artinya 'tombak'.
Di beberapa daerah, permainan ini punya nama yang berbeda-beda. Misalnya, di Riau gobak sodor dikenal galah panjang. Sementara di Jawa Barat disebutnya galah asin.
Meskipun punya sebutan yang berbeda, namun permainan gobak sodor punya aturan main yang hampir sama. Sebelum mengetahui cara bermainnya, kita kulik dulu yuk sejarah singkat permainan ini.
Sejarah Gobak Sodor
Ternyata permainan gobak sodor bukan asli dari Indonesia. Dirangkum dari buku Etnofisika dalam Seri Permainan Tradisional oleh Neng Nenden Mulyaningsih, dkk, dalam sejumlah literatur Belanda disebut bahwa kata gobak sodor diambil dari kata 'go back through the dor' yang artinya menembus pintu.
Menjadi gobak sodor, karena hasil penyebutan dari Indonesia yang sulit untuk mengucap kata dalam bahasa asing. Selain itu, permainan ini juga tercatat dalam buku kamus Jawa (Baoesastra) yang ditulis oleh WJS Poerwadarminto yang dipublikasikan JB Wolters Uitgevers Maatschappij NV Groningen di Batavia pada 1939.
Pada zaman dahulu, sejarah gobak sodor bermula dari para prajurit Indonesia yang memainkan permainan ini. Mereka memainkan gobak sodor untuk jadi salah satu latihan kemampuan perang. Hanya saja tombak yang digunakan adalah tombak berujung tumpul.
Prajurit yang dulu menyebutnya dengan sodoran (tombak berujung tumpul). Sejak saat itu, permainan ini kemudian menjadi populer dengan nama gobak sodor.
Aturan dan Cara Bermain Gobak Sodor
Permainan gobak sodor dimainkan secara berkelompok atau tim, yang terdiri dari 2 tim. Biasanya, satu tim dalam permainan gobak sodor berisi 3-5 pemain.
Tiap-tiap tim harus memilih salah satu orang yang ditunjuk sebagai kapten tim. Kedua kapten tim nantinya melakukan ping suit (adu jari menggunakan jari telunjuk, ibu jari, atau kelingking).
Ping suit dilakukan untuk menentukan tim mana yang berhak bermain lebih dulu, dan tim satu laginya bertugas sebagai penjaga garis.
Dikutip dari buku Kemdikbud bertajuk Serunya Permainan Tradisional Anak Zaman Dahulu karya Andreas Supiyono, dalam permainan gobak sodor dibutuhkan strategi dan kerja sama. Tugas penjaga dalam permainan gobak sodor adalah menjaga agar tim lawan tidak bisa melewati garis horizontal dan vertikal yang sedang dijaganya, dengan menangkap anggota tim lawannya.
Setiap anggota tim harus bisa punya kecepatan untuk melewati sang penjaga garis. Jika tidak, sang penjaga garis akan menangkap kamu. Artinya, berarti tim kalian akan bertukar posisi dengan tim lawan.
Cara Bermain Gobak Sodor
• Gobak sodor umumnya dimainkan di lapangan, bentuk segi empat dengan ukuran 9 x 4 meter yang terbagi jadi 6 bagian.
• Bagi kotak tersebut menjadi dua bagian, untuk garis vertikal dan bagi lagi dengan garis horizontal. Jumlah garis horizontal nantinya disesuaikan dengan jumlah anggota tim.
• Anggota tim yang mendapatkan giliran sebagai penjaga garis terbagi jadi 2, yakni penjaga garis batas vertikal dan garis horizontal.
• Pemain yang menjaga garis horizontal, harus berusaha untuk menghalangi pemain lawan supaya tidak bisa melewati garis yang dijaganya.
• Sementara bagi penjaga garis vertikal berada di bagian tengah lapangan, dan punya akses untuk keseluruhan garis batas vertikal.
• Pemain penyerang harus berusaha untuk melewati garis di paling awal. Supaya bisa melewati penjagaan, teman tim penyerang bisa membantu untuk mengecoh penjaga supaya kawannya bisa masuk melewati garis.
• Supaya bisa menang, semua anggota tim penyerang harus bisa lolos melewati penjagaan garis sampai garis terakhir secara lengkap.
• Tim siapa yang punya poin terbanyak, maka merekalah yang akan menjadi pemenangnya.
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Permainan Gobak Sodor
Berikut adalah beberapa nilai yang terkandung permainan gobak sodor, di antaranya:
• Nilai pengaturan strategi
• Nilai kerjasama
• Nilai kejujuran
• Nilai sportivitas
• Nilai kepemimpinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar